Apakah Hubungan Percintaan Kamu Membuat Diri Jadi Lebih Baik Atau Lebih Buruk?

3:50 PM Putri Dewinta 1 Comments



Apabila kamu memperhatikan hubungan orang-orang disekitar kamu, ada kalanya kamu mendengar seorang pria berkata bahwa ia menjadi seseorang yang lebih baik karena wanitanya. Baik bagi wanita ataupun laki-laki, merupakan sebuah keistimewaan mendengar hal tersebut datang dari pasangan kita. Its like we play a heroic kind of partner, that help our love one get away from the dark side, and to the light side. So romantic yet so classic!

Tapi kalau kita perhatikan, hal itu memang benar adanya lho! Hal ini biasa terjadi didalam sebuah hubungan dan konon mudah diucapkan. Sadar atau tidak, ketika kita menemukan pasangan yang tepat, kita bisa berubah menjadi sosok yang lebih baik dari sebelumnya. Atau malah mungkin sebaliknya, ketika memiliki pasangan yang menjerumuskan, pribadi yang tadinya baik, malah menjadi lebih buruk.


Dengan kata lain, seorang pasangan dalam hidup kita memiliki kemampuan untuk mengubah konsep diri (self-concept) kita sebagai individu. Hal ini dapat terjadi melalui dua cara, yaitu melalui dimensi (dimention) dan kapasitas (valence).
Dimensi merupakan suatu aspek yang bisa ditambahkan atau dikurangi di dalam diri kita. Kita dapat 'menambahkan' ciri khas dan perspektif yang belum pernah kita temukan sebelumnya, namun kita pun juga dapat kehilangan aspek dari diri kita.
Kapasitas mengacu pada seberapa positif atau negatif pandangan kita terhadap konsep diri kita. 
Kedua dimensi ini kemudian dapat membentuk 4 tipe konsep diri, dimana dimasing-masingnya memiliki konsekuensi tertentu (Mattingly, Lewandowski, & McIntyre, 2014).

4 tipe konsep diri ini adalah:

1. Self-Expansion
Pengembangan Diri

Self-expansion atau pengembangan diri, ialah ketika individu mendapatkan aspek positif dalam hidupnya. Seringkali, pengembangan diri terjadi ketika sepasang kekasih sama-sama memiliki pengalaman yang menyenangkan. Contohnya, ketika pasangan bercerita denganmu mengenai hal apa yang ia suka, kamu ikut senang akan hal tersebut. Lalu seperti merasakan energi positif yang menular, kamu pun jadi ikut merasakan dorongan untuk melakukan apa yang kamu inginkan atau kamu sukai juga. Dengan tercapainya aspek ini dalam hubungan, akan dapat membantu individu menemukan kualitas dalam diri yang tidak pernah ketahui sebelumnya.

Pengembangan diri dapat terjadi ketika pasangan memberikan keleluasaan dan dorongan untuk tumbuh menjadi lebih baik. Dimana hal ini memberikan nilai yang berharga bagi hubungan, memotivasi seseorang untuk berusaha untuk menjaga hubungannya, yang kemudian memberikan sebuah cinta yang lebih besar dari sebelumnya (Streep, 2015).

2.  Self-Adulteration
Perubahan Diri Menjadi Lebih Buruk

Tidak selamanya hubungan membawa pengaruh yang positif. Pada kenyataannya, sangat memungkinkan bagi seseorang untuk menyerap atribusi negatif dari pasangannya. Inilah yang disebut dengan self-alduteration. Hal ini dapat terjadi ketika seseorang mengadaptasikan kebiasaan buruk dari pasangannya. Contohnya seperti merokok, menjadi alcoholic, atau dapat juga jadi ikutan suka marah-marah, kasar, dan sebagainya.

3. Self-Contraction
Hilangnya Jati Diri

Konsep diri yang sudah kita miliki juga dapat menghilang lho, seperti halnya konsep tersebut dapat tumbuh dan berkembang. Terkadang, hal yang kita sukai pun terpaksa harus kita korbankan demi perasaan tidak suka si pasangan. Ini menandakan bahwa konsep diri kita yang sebenarnya telah melemah dikarenakan hubungan percintaan kita.
Contohnya, ketika individu yang extrovert sering pergi untuk bersosialisasi, semenjak berpacaran, ia terpaksa harus berhenti melakukan hal tersebut karena pasangannya tidak suka ia sering keluar rumah. Kebayang dong rasanya seperti apa? Kepribadian kamu bisa berubah drastis dan sangat mungkin menyebabkan respon-respon negatif yang akan ditujukan ke pasangan.

4. Self-Pruning
Pemangkasan Aspek Diri Yang Tidak Baik

Seorang pasangan juga dapat membantu kita untuk melakukan self-pruning. Yang dimaksud dengan self-pruning ialah ketika pasangan dapat membantu kita untuk mengurangi kebiasaan buruk yang kita miliki. Contohnya, mendorong pasangan untuk berhenti merokok, berhenti minum, dsb. 

Aspek ini dapat membuat pasangan merasa menjadi pribadi yang lebih baik, dan sadar akan lingkungan positif yang diciptakan oleh pasangannya. Hubungan yang terjalin pun juga akan terasa lebih berharga dan bernilai. Selain itu, dapat dikatakan bahwa self-pruning dikedepannya juga dapat berkembang menjadi self-expansion.


Why Its Important?

Dalam menjalin hubungan, sangat besar kemungkinan bagi diri kita untuk berubah, terlebih lagi ketika menjalani hubungan yang sudah bertahun-tahun lamanya.
Self-expansion dan self-pruning dapat menghasilkan komitmen, kasih sayang, kepuasan, dan mengurangi kemungkinan ketidaksetiaan pasangan kita. 
Sedangkan hubungan yang memiliki nilai self-adulteraton dan self-contraction, cenderung akan menjadi tidak menyenangkan, kurang rasa saling mengasihi, dan lebih memumungkinkan untuk terjadi sebuah perselingkuhan. 

Dari keempat aspek ini, perlu dicatat bahwa ketika sebuah hubungan membuat konsep diri lebih baik, kemungkinan akan datangnya hal positif lainnya akan lebih besar. 
Sedangkan apabila sebuah hubungan membuat konsep diri individu menjadi negatif, hal ini dapat menyebabkan individu melihat komitmen yang lebih kecil dalam hubungannya, dan akan terus mencari hal yang lebih baik diluar sana. 

Kebanyakan pasangan bahkan tidak ingin ambil pusing mengenai hal tersebut, atau bahkan cenderung tidak pernah menyadarinya. Terkadang, disekitar saya pun banyak pasangan yang merasa terlalu sulit untuk memutuskan hubungan cintanya, walaupun mereka sadar akan kualitas diri mereka yang sudah memudar. Namun bagi saya, aspek-aspek diatas adalah hal yang penting bagi individu, karena sekiranya seorang pasangan yang kita percaya untuk hidup dengan kita nanti, bersama-sama harus dapat membangun sebuah hubungan yang positif, tanpa harus menghilangkan jati diri kita.



Salah satu hal yang indah didalam hubungan ialah ketika kita bisa bersama-sama berkembang menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya. Tidak mudah memang untuk mencari pasangan yang tepat untuk diri kita. Jika memang kamu sudah mentok dengan pasangan kamu, coba bicarakan dan cari jalan keluarnya. Think about someone who's gonna grow old with you, he / she should be your other half!

Cheers!
-Putri Dewinta



Reference:
Mattingly, B. A., Lewandowski, G. W., Jr., & McIntyre, K. P. (2014). “You make me a better/worse person”: A two-dimensional model of relationship self-change. Personal Relationships, 21, 176-190.

https://www.psychologytoday.com/blog/tech-support/201508/is-your-relationship-growing-or-diminishing-your-real-self



1 komentar:

This comment has been removed by the author.