So Many Books, So Little Time

For most of the people, or I don't know, maybe some of them, happiness and satisfaction comes from something huge, magnificent, swanky. 
But for me, holy grail comes from something that relate to a magical feelings. Which want I wanted to say is, drowned in an oh-so-many books around me.

I remember somehow I also often feeling strangely tranquil when I'm just strolling around Kinokuniya in the middle of rainy and windy weather outside (and I sometimes don't even buy them books). Geeky. I know right. But my point is, you can attract happiness to yourself in so many ways. And for me, books never fails me.

And this time tranquilization is spreading on me because I had a spending spree quality time with my boyfriend, in this book fair event "Big Bad Wolf Books" (BBW). And I must say, this is totally worth it. This event is held on early May, and this post already smells so stale, but I don't care. Because I just wanna show you guys how amazing it was!

This time, its even better than the last year BBW. I think they kinda researching on something trendy and more up to date right now. Selling less expensive import books that would attract somebody who's not even intent to buy something. Seriously, I thought something less interesting, not expect anything too high. We're driving from a galaxy far far away (Bekasi) to BSD and caught by traffic for awhile. And I was thinking 'If I did not get at least one interesting book, then I would be cranky all the way'. But hell, I spent my money on those books quite much :')

And maybe for someone who's not really fond of a book, they would have this empty feelings if they leave a huge hall filled by a thousands books without even get at least one of them. I mean you could tell by the picture I'd show you. From romance, psychobabble, comics, and music books, and maybe those kind of books that happened to be so mainstream right now.. its there.

"Books are uniquely portable magic" - Stephen King











moi comic boi

Gilbert's books. 

yo

oh there's a potrait posters too (?)


staaaarrrrry. yeah they let you open it.
"Starry Night Over The Rhone" by Vincent Van Gogh



"Everyone is a reader, some just haven't found their favorite book yet". 
And yeah, you might considered yourself as a reader even if you just read a music books. 

ignore dat hole in ma bag :"

- D



Mental Health Awareness Week: Borderline Personality Disorder

How can I put this? There's a king of gap between what I think is real and what's really real. I get this feeling like some kind of little something-or-other is there, somewhere inside me... like a burglar is in the house, hiding in a wardrobe... and it comes out every once in a while and messes up whatever order or logic I've established for myself. The way a magnet can make a machine go crazy.” - Haruki Murakami

Quotes diatas mungkin tidak secara spesifik menjelaskan mengenai gangguan tertentu, tapi sekiranya dapat menunjukkan mengenai abstraksi pikiran yang terlintas di dalam diri individu yang memiliki gangguan psikologis. Kalau saya perhatikan, gangguan psikologis mulai dikenal masyarakat Indonesia. Yang mulanya hanya sekedar dengar-dengar tentang "Bipolar", sampai sekarang orang-orang sudah mulai familiar dengan istilah gangguan lainnya, seperti anti social, OCD, dan borderline. Walaupun banyak juga yang salah mengerti mengenai bagaimana dinamika dari gangguan itu sendiri. 

Tanggal 8 Mei - 14 Mei 2017 ini merupakan Mental Health Awareness Week, dan saya memilih untuk membahas sekilas mengenai Borderline Personality Disorder (BPD), karena bulan May juga merupakan Borderline Personality Awareness Month. 

Disclaimer: Don't just self-diagnosed yourself with the information from this post or from internet. Any psychological diagnosis must be do by a Professionals. 




Karena tema post ini awareness, maka saya akan memberikan sekilas gambaran mengenai BPD, tapi tidak secara langsung mengutip Diagnostic and Statistical Manual of mental disorder (DSM) , namun melalui karakter film Girl, Interrupted yang diperankan oleh Winona Ryder. 
Dalam banyak situasi, individu yang didiagnosa BPD memiliki ciri-ciri adanya perubahan mood yang drastis, unstable self-image, unstable relationship, rasa marah yang intens, dan bahkan agresi.
Jadi, perlu dicatat bahwa apa yang saya tuliskan ini sungguhlah hanya gambaran sekilas dan bukanlah deskripsi mendalam :)



Fokus terhadap alur cerita gangguan psikologis yang dialami oleh pemeran utama film tersebut, yaitu Susanna Kaysen (18), adegan dalam film menunjukkan ketika Susanna dibawa ke psychiatric hospital karena dugaan percobaan bunuh dirinya, dimana ia diketahui mengkonsumsi aspirin dan Vodka secara bersamaan. Meskipun Susanna menyangkalnya dengan alasan "I had a headache", namun hal ini menjadi suatu ceklis kriteria dari gejala BPD, yaitu suicidal attempt, atau self-multilating behavior. Individu dengan BPD dapat engaged dengan perilaku-perilaku yang membahayakan dan merusak diri, dan terkadang diikuti dengan ancaman-ancaman bunuh diri yang dilontarkan pada orang disekitarnya. 




Dalam film juga dijelaskan bahwa Susanna memiliki histori hubungan interpersonal yang tidak biasa. Hubungan yang ia miliki tidak terjalin dengan aman dan tidak stabil. Adegan demi adegan menunjukkan bahwa karakter utama tersebut ingin diinginkan dan dicintai, namun memiliki rasa takut yang tidak realistis akan penolakan dari orang lain. Dimana ciri ini merupakan ciri fear of abandonment pada individu BPD. Ketakutan individu akan penolakan tersebut biasanya mendorong dirinya untuk menyingkirkan sesuatu yang ia pikir akan menelantarkannya terlebih dahulu. Hal ini terkadang hanya sesuatu yang ia imajinasikan. 

Film juga menyuguhkan cerita dimana Susanna merasa adanya kekosongan dalam dirinya. Dan bahwa karakter utama tersebut mengalami perubahan mood yang intens dan tidak wajar. Gambaran-gambaran dari karakter Susanna dalam film Girl, Interrupted ini cukup menggambarkan individu yang mengidap BPD. Mood individu yang tadinya baik, bisa tiba-tiba menjadi buruk dikarenakan sesuatu yang menyentuh sensitivitasnya, dan hal ini pun terjadi dalam sekejap. Orang-orang disekitar individu yang memiliki BPD seringkali bingung dan tidak dapat mengatasi perubahan mood yang dialaminya. 



Meskipun tidak terdapat dalam DSM, namun hal lain yang menggambarkan individu dengan BPD adalah ambivalensi yang dimiliki. Seperti dalam film ini, ketika psikiater menyatakan bahwa ambivalensi merupakan pemikiran hitam putih yang dimiliki oleh individu, "will I stay or will I go". 
Individu yang memiliki BPD hanya mengetahui dua area ekstrem, ia tidak dapat memutuskan bahwa ia dapat berada di area abu-abu. Seperti contohnya istilah love-hate relationship yang sering mendeskripsikan individu dengan BPD, bahwa ia akan mencintai sesuatu dengan sangat intens, atau sebaliknya membenci hal tersebut dengan ekstrem. 




Penggambaran perilaku BPD didukung dari adegan dalam film ini sendiri, dimana pskiater Susanna menyatakan bahwa ia didiagnosa memiliki gangguan tersebut. Karakter Susanna dalam film Girl, Interrupted ini sangat menarik bagi saya sendiri. Dan film ini pun menurut saya menjadi referensi yang bagus untuk memahami lebih lanjut mengenai gangguan-gangguan psikologis. Apa yang saya tuliskan dalam post ini hanya gambaran kecil saja mengenai BPD. Ciri-ciri yang dimiliki oleh Susanna dan dari apa yang saya tuliskan terkesan dangkal dan terdengar lazim terjadi pada seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Namun sebenarnya, gangguan psikologis itu sangatlah mendalam dan memiliki dasar dan proses tertentu sampai ke tahap tersebut. Anggaplah tulisan ini sebagai pengantar bagi kamu untuk membangun awarness mengenai salah satu gangguan psikologis, yaitu Bipolar Personality Disorder. 

Have a nice day!

Cheers,
- Putri




Coloring Books & Art Therapy

Kalau diperhatikan belakangan ini, coloring books itu sifatnya hype, prominen sebagai art trends. Seringkali disebut sebagai hobi, serta banyak dinilai dapat meredakan stres dan dikatakan sebagai art therapy. Bentuk coloring books sekarang juga sudah beragam sekali, salah satu yang saya punya adalah yang bentuk Star Wars :3

Star Wars Colouring Book & Millenium Falcon Art Kit

"Oh, hi! Princess Leia"

Terlepas dari bentuknya yang gemes-gemes, mungkin kamu perlu tahu manfaat sebenarnya dari coloring books ini. Apa benar-benar dapat dikatakan sebuah terapi seni, atau hanya sekedar pelepas hobi?

Art therapy adalah proses pembuatan dan penciptaan karya seni yang digunakan untuk 'mendamaikan perasaan, meredam konflik emosional, mengangkat kesadaran diri, mengelola perilaku dan kecanduan, mengembangkan keterampilan sosial, meningkatkan orientasi realita, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan self-esteem (American Art Therapy Association).

Namun ternyata, menggunakan buku mewarnai tidak persis sama dengan menyelesaikan sesi terapi seni pada umumnya. Hal ini dikarenakan art therapy yang sesungguhnya memerlukan fasilitas-fasilitas lain. Oleh karena itu, mewarnai coloring book tidak dapat sepenuhnya dikatakan sebagai terapi seni, karena terapi juga bergantung pada hubungan antara klien dan terapis. 

Walaupun begitu, mewarnai memiliki keuntungan dalam kesehatan mental. Mewarnai memiliki potensi terapi untuk mengurangi kecemasan, membuat fokus, dan membawa mindfulness pada diri kamu. Kalau menurut neuropsikolog, aktivitas mewarnai dapat memunculkan pola pikir santai, seperti kalau kamu sedang meditasi. Proses yang terjadi dalam diri kita pun sama seperti meditasi, mewarnai dapat memindahkan otak dari sebuah pikiran untuk fokus pada apa yang sedang dijalani. Serta mengubah denyut jantung dan gelombang otak. So, give it a go! :3

Terlepas dari bentuk terapi itu sendiri, perlu diingat bahwa apabila kamu memang sedang menghadapi suatu permasalahan mental atau emosional yang signifikan, maka sangat dianjurkan untuk kamu mendapatkan bantuan dari profesional. Namun bagi kamu yang hanya butuh untuk sedikit tenang dan mengalihkan perhatian, coloring books dapat membantu kamu. Karena aktivitas ini pun tidak merugikan, malah membawa sumber positif dalam diri kamu, dan menyenangkan!

Oiya, karena tipe orang itu berbeda-beda, maka dalam menghadapi sebuah masalah jenis penanganannya pun akan berbeda. Baik dari segi terapi profesional, maupun metode sederhana seperti mewarnai buku, keefektifannya tergantung pada diri kamu sendiri. Apapun itu, ingat selalu untuk perhatikan sumber psikologis diri kamu ya :3






"Art may not be able to cure disease, but art can heal the planet through the form of beauty expression"



Jangan lupa bahagia!
- Putri Dewinta






Referensi:

http://edition.cnn.com/2016/01/06/health/adult-coloring-books-popularity-mental-health/

http://www.medicaldaily.com/therapeutic-science-adult-coloring-books-how-childhood-pastime-helps-adults-356280










7 Cara Emosi Mengontrol Diri Kamu



Dari hari ke hari, emosi mengambil hampir sebagian besar porsi waktu di dalam kehidupan seseorang. Mendengar istilah emosi, seringkali kita mengasosiasikan sebagai hal yang negatif, padahal bentuk emosi itu bermacam-macam lho. Emosi tidak selalu muncul melalui tindakan yang buruk. Perilaku yang menunjukkan energi positif juga dapat dipertimbangkan sebagai emosi. Dapat dikatakan bahwa baik dan buruknya emosi tergantung dari bagaimana individu mengatasinya. Dan dari situ, sadarilah bentuk emosi yang kita rasakan, agar dapat mengerti bagaimana cara untuk mengontrol emosi, bukan malah membiarkan emosi mengontrol diri kita. 

Dari beragam macam emosi, ada 7 cara bagaimana sebuah emosi dapat mengontrol individu, dimulai dari emosi yang kita rasakan ke perilaku yang kita tunjukkan, yaitu:

1. Amarah = Penyesalan

Tindakan yang didasari oleh amarah dapat menyebabkan akhir sebuah penyesalan.  Perasaan marah dapat membuat individu mengeluarkan kata-kata kasar dan keputusan yang bersifat gegabah. Bahkan dapat menyebabkan malapetaka kalau kamu tidak berhati-hati. Belajarlah untuk mengenal kondisi kamu ketika marah, kemudian cobalah untuk tenang, sebelum amarah itu menjadi begitu parah dan mempengaruhi diri kamu untuk berbuat sesuatu yang nantinya akan disesali.

Hampir setiap orang pernah memiliki pengalaman pribadi dalam hal ini. Tetapi hal-hal yang tidak diinginkan masih sering terjadi karena sulitnya mengontrol amarah yang kita rasakan. But practice make perfect! Try to calm your head down before it's too late.

2. Kegelisahan = Kekhawatiran

Walaupun banyak hal yang wajar membuat kamu gelisah, khawatir mengenai situasi yang memang diluar kontrol kita hanya menghabiskan waktu. Rasa gelisah dapat membawa kita masuk pada pikiran-pikiran yang mengkhawatirkan, membuat kita memprediksi segala sesuatunya akan menjadi malapetaka, dan membuat kita letih dengan pertanyaan 'what if'.

Cobalah untuk mengubah kekhawatiran abstrak dan tidak produktif dengan cara mencari pemecahan masalah yang nyata dan berguna. Buatlah situasi berkembang dengan mengambil langkah pencegahan, dibandingkan kamu hanya berdiam diri, sibuk dengan rasa khawatirmu memikirkan sesuatu yang buruk yang belum tentu terjadi. 

3. Frustasi = Menyerah

Frustasi dapat membuat kita pesimis, berpikir bahwa segala sesuatunya terlalu sulit, dan bahwa kamu tidak dapat melakukannya. Pemikiran seperti itu hanya akan mendukung rasa frustasi kamu untuk terus menerus hadir dalam otak kamu. Dan pada akhirnya, hal itu akan membuat kamu malas berusaha dan menyerah sebelum waktunya.

Coba sadari bagaimana frustasi dapat mempengaruhi kinerja kamu. Ketika kamu berusaha untuk menyelesaikan tugas yang sulit, beristirahatlah dan bantulah diri kamu sendiri. Inner voice kamu konon dapat membantu untuk merasa jadi lebih semangat lagi.

4. Kesedihan = Menarik Diri

Ketika kamu merasa sedih, kamu dapat berpikir untuk mengisolasi diri. Padahal  dengan menarik diri dari teman, keluarga, atau lingkungan sekitar kamu, hanya akan dapat membuat kamu merasa lebih buruk.  Dalam situasi seperti ini, cobalah untuk berbaur dengan orang lain. Walaupun kamu sendiri merasa tidak membutuhkannya, tapi ada kalanya berada diantara orang lain dapat mengalihkan diri kamu, membuat kamu nyaman, atau mungkin meringankan beban kamu.

5. Ketakutan = Menahan Diri

Rasa takut dapat membuatmu merasa tidak nyaman, dan merupakan hal yang normal ketika kamu ingin menghindari perasaan tersebut. Namun, ketika menghindari hal-hal yang kamu takuti, kamu secara bersamaan dapat menahan cara untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Entah itu rasa takut melamar pekerjaan baru, takut akan kegagalan, dan sebagainya, ketika kamu berusaha dengan gigih, kamu akan mendapati kepercayaan diri, yakin dalam kemampuan yang dimiliki, yang kemudian membuat kamu berani untuk melakukan hal yang membuat kamu takut.

6. Kegembiraan = Pengabaian

Bukan hanya emosi yang tidak menyenangkan yang dapat mengganggumu, kegembiraan pun terkadang dapat membawa masalah. Ketika kita terlalu gembira, kita merasa berada diatas awan dan cenderung untuk meremehkan hal lain, hal ini justru dapat membuat kita kehilangan kesempatan untuk maju, lho.

Ketika gembira, kita bisa spontan mengambil keputusan yang gegabah. Sadarlah ketika hal itu terjadi dan gunakanlah waktu kamu untuk mengevaluasi baik dan buruknya keputusan yang akan kamu ambil, sehingga kegembiraan yang kamu rasakan tidak menyesatkan kamu.

7. Rasa Malu = Sembunyi

Rasa malu merupakan emosi yang kuat yang dapat membuat kamu ingin menghilang dari bumi. Ada kalanya kamu ingin menutupi kesalahan-kesalahan yang membuat kamu, bahkan hingga dapat menutupi jati diri kamu. 

Tahanlah diri kamu untuk menyimpan rahasia yang berasal dari rasa malu. Jadilah diri kamu yang sebenarnya dan siaplah bertanggung jawab atas perbuatan apapun yang kamu lakukan, meskipun perasaan malu mewarnai pikiran kamu.

Note To Yourself

Emosi yang membawa kamu ke sebuah tindak perilaku tertentu tidak terbatas pada 7 hal diatas. Masih banyak lagi jenis emosi yang akan kamu temukan sehari-hari yang dapat mempengaruhi bagaimana individu berpikir dan berperilaku.
Emosi = mengubah persepsi = mempengaruhi perilaku.
Spread the love!


Cheers!
Putri Dewinta 



Sumber:

https://www.psychologytoday.com/blog/what-mentally-strong-people-dont-do/201510/7-surprising-ways-your-emotions-can-get-the-best-you?utm_source=FacebookPost&utm_medium=FBPost&utm_campaign=FBPost