Melangkah
Halo!
Lama saya nggak nge-blog, kali ini saya ingin berbagi mengenai pengalaman, yang merupakan langkah untuk mencapai mimpi saya :)
Mungkin hanya saya dan orang terdekat saya yang tahu, bahwa bagian dari mimpi saya ialah melanjutkan studi tingkat
lanjut di bidang Psikologi, khususnya Psikologi Klinis Dewasa. Faktanya adalah, untuk mendapatkan gelar Psikolog,
mendapatkan izin praktek, atau
melakukan sesi konseling, saya harus melanjutkan ke jenjang S2 terlebih dahulu. Banyak hal yang saya lalui untuk melangkah ke tahap ini, mencari jalan
dan menunggu waktu untuk memulai. Dan setelah kurang lebih 2 tahun tertunda, akhirnya saya melangkah
ke proses tersebut *lama juga yah nunggu melangkahnya :(
Satu
dan lain hal menyebabkan saya 'menetap' dalam zona nyaman saya dengan
bekerja di area psikologi industri terlebih dahulu. Selain itu, saya
juga sibuk kebingungan dan mencari tahu sana sini apakah bisa saya
melanjutkan studi yang saya inginkan ini di luar negeri. Dan ternyata,
tidak bisa.
Semenjak saya lulus, saya sudah niatkan
untuk belajar dan mengambil profesi di luar negeri. Saya melakukan research universitasnya, negaranya, bahkan memikirkan tema untuk
proposal penelitiannya nanti. Tetapi saya kerap bingung akan fokus
studi, peminatan, dan gelarnya. Setelah research lagi dan tanya dosen
sana sini, ternyata untuk mendapatkan gelar profesi dan mendapatkan izin
sebagai Psikolog di Indonesia itu lebih baik (dan disarankan) untuk
melanjutkan studi di dalam negeri. Informasi yang saya dapat ialah bahwa
lulusan Magister Psikologi luar negeri dan lulusan Indonesia itu
berbeda. Karena kelak untuk menjadi Psikolog disini, lulusan luar negeri
harus melakukan penyetaraan dan hal-hal lainnya yang sampai sekarang
saya pun tidak mengetahui prosedurnya seperti apa. Jadilah saya memutuskan untuk mencari S2 di dalam negeri saja.
Proses
demi proses tersebut, tak terasa sudah berjalan 2 tahun, sampai
akhirnya tahun ini saya daftar Psikologi UI melalui tes SIMAK gelombang I. Rasa
pesimis, ragu, dan urung itu semakin bertambah dalam diri saya seiring
berjalannya waktu. Berpikir apa sebaiknya saya melanjutkan rutinitas
'normal' saya saja ya? Mengejar perkembangan karir saya, mendapatkan
penghasilan tetap, dan mengubah life-time goals saya. Karena memang, perubahan itu memang hal yang menakutkan untuk manusia :)
Tapi
kemudian akhirnya.. akhirnya saya mengikuti proses ujian, dengan hanya
berbekal belajar dari buku-buku TPA yang beredar di toko buku dan yang
diberikan oleh teman saya, saya memberanikan diri. Saat ujian, saya
berusaha mengerjakan semaksimal mungkin, berdoa yang terbaik, dan terus
mengingat apa motivasi saya kedepannya. Well anyway, soal SIMAK nya susah sekali :')
Kurang lebih 2 minggu setelah tes tahap 1, pengumumannya keluar di website Fakultas Psikologi UI. Rasanya yang pasti deg-degan ketika mau lihat hasilnya, karena saya kaget juga ternyata
pengumumannya keluar lebih cepat dari yang dijadwalkan. Saya ingat betul waktu itu lagi dijalan dan iseng-iseng akses webistenya, dan ternyata sudah ada pilihan untuk melihat hasil. Setelah memberanikan diri, saya pasrah saja untuk nge-klik link nya. Alhamdulillah, saya melihat nama saya diantara list peserta yang lolos
ujian tahap 1 :')
Singkat cerita, bagi peserta yang
lolos tes tahap 1 akan melalui proses tahap 2 terlebih dahulu. Saya excited tapi juga takut. Jujur saja saya adalah orang yang cenderung pesimis dalam usaha pencapaian seperti ini. Dibawah pengumuman tersebut terdapat informasi mengenai tes tahap 2. Proses
tahap 2 itu terdiri dari Psikotes, Focus Group Discussion, dan
Wawancara. Persyaratan untuk melalui proses tahap 2 pun perlu
dilengkapi, termasuk didalamnya kelengkapan dokumen, yang memerlukan
surat rekomendasi dari 2 dosen sewaktu kuliah S1 dulu, diusahakan merupakan Dosen Pembimbing Akademik dan Dosen Pembimbing Skripsi. Sungguh luar
biasa ya prosesnya. Alhamdulillah-nya kedua dosen saya tersebut dengan senang hati mengisi surat rekomendasi saya.
Tes tahap 2 hanya berselang 4 hari setelah pengumuman. Saya pasrah dan berusaha sepositif mungkin
ketika menjalani proses tahap 2 ini. Saya mengerjakan Psikotes sesuai
diri saya, mengeluarkan pendapat dan isi pikiran saya saat FGD, dan
menguatkan mental saya untuk wawancara :')
Wawancara ini benar-benar 'menggali' apa yang ada dalam diri saya. Seusai tahap ini pun saya me-recall dan memikirkan kemungkinan A, B, C, D yang bisa saya kemukakan tapi tidak terpikirkan ditempat. Tetapi saya lega dan tenang, karena setidaknya proses seleksi ini sudah selesai dan saya sudah berusaha semaksimal mungkin.
Hasilnya akan keluar 2 minggu setelahnya. Saya pasrah dan berdoa selalu. Karena sesungguhnya tidak ada hasil yang mengkhianati usaha. Saya pun yakin niat dalam hati dan motivasi dalam diri itu berpengaruh terhadap usaha dan pencapaian kita. Apapun hasilnya, saya yakin itu yang terbaik dari Allah SWT :)
Love, xx
- Putri Dewinta
4 komentar:
Hi mbak Putri Dewinta... seru blog nya... dan sama seperti yang saya rasakan sekarang. Kemaren ikut SIMAK UI S2 FEB Ilmu Manajemen, lulus tahap 1 dan tgl 21 Juni 2016 kemaren test tahap 2 wawancara... sekarang jadi kepikiran terus hasil wawancaranya.. cos merasa kurang maksimal pas sesi wawancara kemaren... huhuhuhuhuh
Tapi saya suka dengan tulisan mbak putri bahwa hasil tidak akan mengkhianati usaha... dan itu cukup menenangkan saya... dan Allah tahu yang terbaik buat saya... Terima kasih banyak blog nya... sukses kuliahnya dan jadi psikolog yang kece...
Salam
Arie
Terimakasih atas feedback nya!
Memang dalam mencapai sesuatu harus ada perjuangan dan pengorbanan yang menjadi salah satu ukuran akan seberapa besar kita menginginkan hal tersebut.
Amin. Terimakasih, semoga doa baiknya kelak akan kembali kepada Anda.
Hi, Saya Dara. Apakah Saya boleh minta kontak medsos mba yg lain? Semisal WA, line, atau IG? Kalau boleh, Saya mau tanya2 ttg seleksi tahap 2 mapro psikologi UI. Bisa kah? Makasih
Belajar psikologi memang seru dan asik. Berguna dan bermanfaat.
Baca juga:
- Aspek Kognisi Sosial
- Persepsi Sosial dalam Psikologi
- Resolusi Konflik dan Negosiasinya
Post a Comment